Pelatihan e-learning di fakultas hukum Unsoed dilaksanakan selama 2 hari, jumat dan sabtu, 19-20 November 2010.
Pelatihan ini tentang pembuatan materi ajar multimedia dan pembuatan web blog untuk mengupdate informasi terkait dengan perkuliahan dan lain-lain.
VIVAnews.com – Setelah goyangan 7,2 Skala Richter yang memicu tsunami pada 25 Oktober 2010 lalu, gempa sepertinya belum mau menjauh dari bumi Mentawai.
Pukul 09.13 WIB, Sabtu 20 November 2010, Pagai Selatan, Mentawai, Sumatera Barat kembali diguncang gempa berkekuatan 5 Skala Richter.
Gempa berada di kedalaman 32 km dengan lokasi di 3.42 LS-100.01 BT. Gempa kali ini tidak berpotensi tsunami.
Sejak gempa besar pada 25 Oktober 2010 lalu, Mentawai terus diguncang ratusan gempa dengan magnitude yang bervariasi. Di antara ratusan gempa itu, gempa dirasakan (kekuatannya di atas 5 SR) ada 26 kali. Gempa dirasakan ini berkisar antara 5 SR sampai 6,2 SR. Gempa berkekuatan 6,2 SR terjadi sehari setelah gempa besar 7,2 SR. Namun tidak memicu terjadinya tsunami.
Sekadar diketahui gempa dan tsunami Mentawai yang tingginya mencapai 14 meter di penghujung Oktober itu sempat membuat para peneliti dalam negeri dan Amerika Serikat terkejut. Tim peneliti yang baru kembali dari Mentawai mendapati fenomena yang berbeda di sana dibandingkan dengan lokasi-lokasi tsunami lainnya.
Dari penelitian lewat wawancara dengan penduduk, diketahui gempa pada pukul 21.42 WIB itu getarannya tidak terlalu kencang, namun dirasakan cukup lama, hingga lebih dari satu menit.
Manager Coastal Science Group –lembaga peneliti AS– Jose Borrero, mengatakan, mulanya dalam simulasi tidak menemukan bahwa gempa pelan itu bisa menimbulkan tsunami sampai 14 meter seperti yang terjadi di Mentawai. Tapi setelah menghimpun keterangan masyarakat disimpulkan bahwa gempa yang pelan, dan berlangsung lama bisa memicu tsunami yang tinggi.
Gempa pelan tapi lebih dari satu menit, dalam ilmu seismologi artinya sama dengan magnitudenya lebih dari 8 SR. Kalau lamanya setengah menit, berarti magnitudenya lebih dari 7 SR.
Gempa besar pada 25 Oktober itu diprediksi bukan yang terakhir, para peneliti meyakini Sumatera Barat masih menyimpan potensi gempa dahsyat dengan kekuatan 8,5 SR.
Menurut data yang berhasil dikumpulkan LIPI, sumber gempa di Mentawai hanya sebagian dari energi yang tersimpan. Masih ada sumber gempa lain, yakni di Pagai Utara yang membentang sampai Siberut dengan panjang 200-300 kilometer dan lebar 80-100 kilometer.
“Patahan/lempeng gempa ini terus bergerak dan kalau seluruhnya terkumpul bisa mengangkat pulau Siberut sampai 10 meter,” kata peneliti LIPI, Danny Hilman, kemarin sore. Besarnya potensi gempa ini diperkirakan akan setara dengan gempa di Nias pada 2005 lalu.
• VIVAnews
Video detik-detik tsunami Mentawai
Proses pembelajaran merupakan transfer informasi antara dua bagian yaitu perkembangan teori dan pendekatan dalam penerapan proses pembelajaran yang berkembang dengan banyak variasi dan tingkat efektivitas yang berbeda. Peningkatan kemajuan teknologi dan penggunaan komputer secara luas baik di dalam maupun di luar kelas, mempercepat dan memperluas transfer informasi.
Internet merupakan “harta karun” informasi yang berlimpah ruah. Dalam pembelajaran, diperlukan kemampuan memilah-milah informasi, karena tidak semua sumber informasi bisa diandalkan. Demikian pula tidak semua informasi berguna untuk mendukung perkuliahan yang sedang berlangsung. Dalam hal ini dosen sebagai pengarah, diharapkan agar dapat memandu mahasiswa dalam hal mencari informasi yang mereka butuhkan. Dosen juga harus berperan sebagai penyedia informasi yang dibutuhkan mahasiswa serta menjadi acuan bagi mahasiswa untuk mencari informasi-informasi yang berkaitan. Dengan demikian akan terwujud pola belajar aktif dari mahasiswa yang bisa dikenali dari antusiasme untuk mencari informasi.
Pada hari Sabtu dan Senin tanggal 13 dan 15 November 2010 telah dilaksanakan Pelatihan Computer Based Learning (CBL) di Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Pelatihan ini diperuntukkan bagi para dosen di lingkungan Fakultas Pertanian Unsoed.
Tujuan dari pelatihan tersebut adalah:
a. Meningkatkan kemampuan teknis dosen dalam aplikasi CBL;
b. Merangsang dosen untuk lebih aktif menulis atau membuat materi perkuliahan online
c. Menunjang proses tranfer pengetahuan dan teknologi informasi dalam proses pembelajaran;
d. Meningkatkan efektivitas pembelajaran berbasis komputer.
Pembicara/narasumber dalam pelatihan CBL:
1. Anti Rismayanti, S.T. dari SEAMEO SEAMOLEC
2. Dr. Ardiansyah dari Unsoed
Materi yang disampaikan dalam pelatihan CBL:
a. Konsep dan Penggunaan Blog di Dunia Umum dan Akademik, serta Praktik Pembuatan Blog
b. Mengupdate dan Membuat Blog sebagai Sumber Acuan E-Learning Mahasiswa dan Self Marketing Dosen
c. Pembuatan Presentasi yang ‘Menjual’ dengan PowerPoint
d. Penggunaan Fasilitas Google Docs untuk Update Blog
e. Kolaborasi Penulisan Ilmiah/Populer dengan Google Docs
Download materi pelatihan:
sbsulistyo.wordpress.com 